Bab 5 : Pakarmaru, Semangat Baru
| ||
"Ekonomi hai ekonomi Kampus tanyoe meugah di nanggroe. Yang tertuha bak syiah kuala, That istimewa wajib ta jaga." |
Tak ada yang lebih dihafal selama pakarmaru ketimbang Mars Ekonomi tersebut, iya kan? Bahkan saat ada nama teman sekelompok yang belum terhafal namanya, Mars Ekonomi itu seolah selalu berkumandang di bayang-bayang kita. Kiri, kanan, depan, belakang. Sambil bertepuk tangan dan dibawah tekanan menyanyikan bait legendaris itu. Berikut sekilas cerita dari Kelompok 5 yang menisbatkan nama pada salah satu ilmuwan muslim; Al-Farabi!
Pembinaan Karakter & Akademik Mahasiswa Baru (PAKARMARU) adalah agenda wajib tahunan di FEB Unsyiah, setahu saya. Berlangsung selama dua hari, yah semacam Masa Orientasi Kampus begitulah. Objeknya jelas, mahasiswa baru. Di Pakarmaru 2019 ini, saya ditakdirkan bertemu 20-an maba lain untuk bersatu dan bersama selama masa pakarmaru. Lebih lanjut, saya dipercaya memimpin entitas ini selama dua hari. Bermodal berdiri paling depan di barisan, dengan nekat saya memberanikan diri dibawah arahan mentor. Jadilah Al-Farabi dipimpin bocah yang tak tau menau tentang bahasa Aceh, dan dibuat setengah mati kewalahan menyanyikan Mars Ekonomi di atas. Gawat betul kelompok ini pikirku, ketuanya saja tak bisa menjalankan kegiatan dasar Pakarmaru. Yoweslah, ikut-ikut saja.
Kelompok ini unik. Pagi hari tak ada berkenalan, siang hari sudah saling ejek-ejekan. Kena marah bareng, pasang muka memelas didepan. Keluar ruangan malah menyumpah serapahi siapapun. Dilarang bawa perlengkapan yang berhubungan dengan perawatan badan, eh di hari kedua ada yang bawa pomade. Oke sip. Goodybag yang kecilnya naudzubillah itu jadi tempat penyimpanan yang benar-benar menyiksa semua kelompok. Tak ada barang yang bisa diselipkan.
Dibawah arahan mentor Bang Dedi Renaldi (EKM '14) dan Kak Shabrina (EKI '14) anggota kelompok ini sudah jauh melebihi ekspektasi saya. Saya kira bakal sulit beradaptasi di tengah kondisi tak bisa berbahasa aceh, tapi ternyata para anggota setia menunggu saya menghafal lagu keramat itu. Rasa hormat dan kepedulian tinggi yang mereka tunjukkan mampu membuat saya nyaman. Saling menenangkan ketika sesi mentor "kejam" mulai beraksi.
Dear Al-Farabi. Apresiasi besar untukmu karena sudah sudi berjuang serempak & serentak selama 2 hari, kompak. Rekan satu payung, satu tempat bernaung. Tahap awal yang bakal menjadi bekal terindah untuk episode epik di kelas maupun organisasi berikutnya. Maaf belum bisa jadi ketua yang sempurna, jelas sekali banyak kekurangan disana-sini. Yakin & percaya, disinilah tempat terbitnya benih terbaik yang nantinya akan menjadi tunas kebanggaan di departemen masing-masing. Pada akhirnya, saya harap kita bisa menebar bulir kesuksesan & kebermanfaatan bagi sekitar untuk kedepannya. Menua, menua, menuai. Bismillah, kita jaga marwah pita kuning di lengan. Dengan segala cerita yang ada, mari memahat sejarah bersama.
Doakan kami selalu berada pada trek lurus yang diridhoiNya. Ingat kak, masih
ada pomade saya yang belum dikembalikan.. 😂

Yaallah abiiii 😭
ReplyDelete