Bab 11 : Putar Arah?

FEB tercintah

Ada yang hilang ketika pada akhirnya aku memutuskan berhenti di tengah jalan. Memutuskan untuk memilih arah yang berlawanan. Sendirian.

Kupikir, ada yang harus terlebih dahulu diselesaikan. Ada yang harus terlebih dahulu diutamakan. Meski pada dasarnya aku tidak mampu menjamin dirimu akan paham.

Jalanmu masih panjang, jalanku pun demikian. Ku harap dirimu akan paham. Entah kapan.

Izinkan diriku pamit untuk menjauhimu perlahan. Setidaknya ada sebuah salam perpisahan sebelum pada akhirnya kita sama-sama melangkah ke arah berlawanan. Terima kasih, dan selamat tinggal.

Comments

Lihat juga: