Bab 17 : Atas Nama Sanubari


Dalam satu nafas yang sama,
aku menyampaikan salam perpisahan
sembari menjanjikan rasa sayang selamanya.

tidak adil, ya?

Samudraku, angin bilang aku harus pergi
memikul rindu dan mencari matahari
atas nama sanubari beserta dewa-dewi.

aku pamit, ya?

Bencilah perpisahan, tak apa;
makilah daun-daun yang mendayun, tak apa;
kutuklah kesepian di tengah ramai kota, tak apa. Kau akan baik-baik saja.

tapi semesta?

Aku mampu melangkahkan kaki
menjauh darimu walau tertatih karena satu:
aku percaya semesta itu maha baik.

sabar, ya?

Pulang bagiku hanya ke jiwamu
dan rumah bagiku hanya pelukanmu;
angin akan membawaku kembali.

Comments

Lihat juga: