Bab 23 : Melangkah Bersama Masalah

Untukmu,
Perjalanan ini bukan rangkaian waktu yang singkat. Terima kasih sudah bertahan sampai hari ini.
Masalah tak selalu berasal dari hal yang salah. Kadang kala, masalah menuntunmu untuk berubah. Masalah akan memaksamu untuk terus melangkah. Sering kali masalah akan mengasahmu dari sosok yang awalnya pemarah menjadi pemurah. Masalah juga akan membawamu menjadi sosok ratu yang penuh amanah dan lekat pada sifat tabah.
Masalah datang sebab kita mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dipermasalahkan. Masalah bermula sebab kita mencegah secara berlebihan. Pada akhirnya masalah juga berakhir ketika kita sadar; tak ada salahnya untuk sekadar mengalah.
Tidak semua orang akan mengerti bagaimana perjuanganmu. Tidak semua orang akan paham bagaimana prosesmu. Hanya segelintir yang akan peduli dan mendengar bagaimana dirimu menghabiskan harimu ntuk memantaskan dirimu. Pada akhirnya kau sesekali akan berpikir bahwa dunia tak pernah berpihak padamu. Berbagai macam standar dan tolak ukur bahagia yang digariskan semesta seolah tak pernah bersinggungan dengan garis nasibmu. Dirimu tak sepenuhnya salah. Sebab kebahagiaanmu, —menurutmu, bagimu dan versimu— adalah sepenuhnya hakmu untuk menentukan. Kebahagiaanmu adalah sesuatu yang dapat kau usahakan, bukan orang lain ciptakan.
Dirimu adalah selalu ada dan serba bisa. Menjadi penyembuh bagi mereka yang terluka. Menjelma pendengar pada mereka yang punya segudang keluh kesah untuk dikisahkan. Mencari jalan keluar pada setiap persoalan yang orang lain tak mampu selesaikan. Hadirmu adalah sebuah keajaiban.
Tidak mudah memang dalam mencari arti dari kehidupan. Kamu merasakan, lalu kamu mulai paham dan mengerti dengan keadaan. Semua hal indah dan hebat di dunia ini memang butuh waktu yang lama untuk menjadikannya sesuatu yang berbeda. Waktu yang cukup lama, menyakiti diri sendiri, penuh tekanan, depresi, luka hingga tangis. Semua akan membentuk jati diri baru yang lebih dewasa dalam dinamika dunia yang serba dilema.
Elang, jika ia tidak bersabar dalam menghadapi perubahan bentuk tubuhnya yang begitu menyakitkan dirinya sendiri, tak kan mungkin ia menjadi burung yang begitu menakjubkan yang bernama Rajawali.
Anggrek, Lily, dan Dahlia butuh waktu yang panjang; musim gugur, dingin, hingga semi untuk bertahan dari segala rintangan sebelum mekar di waktu terbaiknya, musim panas di bulan Juli.
Begitupun dengan ulat, tak kan mungkin ia bisa terbang anggun, jika ia tidak bersabar dalam masa penantiannya menjadi kupu-kupu. Semuanya butuh waktu, cukup lama dan begitu menyakitkan. Jadi, bersabarlah sedikit lagi.
Setiap poros yang berdiri ternyata telah disusun alam raya sedemikian rupa agar terus berjalan dengan sukacita. Rencana-rencana agung yang didamba setiap insan juga bergantian terjadi sesuai giliran. Aku, kamu, dan kita semua tinggal menunggu urutan dan kesempatan.
Kamu punya waktu indahmu sendiri, percayalah dan bersabarlah!
Kita melangkah bersama masalah, kita berproses pada poros. Terima kasih atas tulisannya! ❤️
ReplyDeleteTerima kasih kembali, semoga bermanfaat ^^
DeleteSepertinya ada yang sudah mulai sembuh, ya? Hahaha
ReplyDeletememilih untuk tidak sakit atau tidak jatuh membuatmu tidak perlu sembuh ๐๐ป๐
Delete