Bab 24 : Peta Besar Berikutnya
Menapaki status baru juga bukan urusan sepele. Ada tanggung jawab besar yang kini harus ditopang sendirian. Dirimu telah membuktikan bahwa golongan yang mampu memikul banyak beban umumnya mudah melewati banyak cobaan. Melaju tanpa henti melibas semua tantangan. Jujur saja, aku kagum pada dirimu.
Tiap hari, kamu sukarela menyediakan diri bagi siapa saja. Memeriksa keadaan mereka dua kali. Memastikan kalau mereka baik-baik saja dan berada pada kondisi terbaiknya. Sangat mulia.
Kamu tidak akan berpikir ulang untuk mengorbankan dirimu sewaktu orang lain butuh pertolongan.
Siap siaga. Selalu ada. Hal ini kamu lakukan berulang-ulang, hingga jadi kebiasaan.
Bukan berarti pada dirimu sendiri kamu tidak cinta, hanya rasanya lebih sakit ketika melihat mereka menderita. Itulah alasanmu untuk menjadi selalu ada, apapun caranya.
Terima kasih telah menjelma sebagai malaikat penolong bagi banyak orang. Mereka sangat beruntung bisa bertemu denganmu, yang mau menolong tanpa harus beralasan ini-itu. Urusan-urusan sepele yang dirimu selesaikan, sejatinya meninggalkan banyak kesan. Meski tak ada ucapan terima kasih yang diucapkan, kuyakin ada doa tulus untuk dirimu yang diam-diam dipanjatkan.
Dirimu juga banyak bercerita tentang mimpi-mimpi yang sekiranya terlalu asing untuk digapai, terlalu rumit untuk dirangkai.
Sejujurnya, jangan terlalu pesimis untuk beberapa hal yang bahkan dirimu belum terjun mencobanya. Namun, kupahami juga bahwa dirimu adalah sosok yang amat realistis pada tujuan. Tak apa, tak semua mimpi harus kita kejar sekarang. Ada kesempatan, ada pula perpisahan. Pada akhirnya, tak ada jarak yang benar-benar abadi. Lebih jauh, jarak hanyalah prasangka bagi mereka yang tak percaya doa adalah senjata paling menakutkan untuk melintasi banyak perjalanan. Percayalah, akan ada kesempatan lain untuk menemukan. Lebih rupawan, lebih menawan.
Aku telah belajar banyak hal padamu. Aku belajar tentang kesederhanaan darimu. Tentang bagaimana hidup yang memang semestinya tidak berjalan lancar begitu saja, menjadikan setiap pribadi harus menyiapkan rangkaian strategi yang berbeda. Semudah membangun pola pikir bahwa rencana itu harus selalu ada untuk peta besar dalam mengarungi setiap fase kehidupan. Setiap kelok dan sudut yang tercipta, anggap saja layaknya patung dan arca kuno yang bertahan ribuan tahun dengan bentuk yang abadi. Setiap ujian tersebut akan menempamu menjadi mahakarya Tuhan yang lebih berguna bagi sesama hingga ajalnya sendiri yang mengakhiri.
Terima kasih sudah selalu lebih kuat dan hebat dari semua masalah yang pernah menjerat.
Terima kasih untuk semua ucapan & tindakanmu selama ini. Tanpa kamu sadari, kamu menopang banyak orang yang sedang merasa sendiri. Termasuk aku di sini.
Terima kasih untuk semua rasa rendah diri yang kamu miliki. Tanpa kamu sadari, kamu memberi kesempatan orang lain untuk menopangmu yang sedang letih.
Tetap semangat untuk apapun pilihanmu saat ini. Ingatlah, selalu ada tangan-tangan yang dengan tulus menuntunmu untuk selalu berada dalam jalur impian. Semoga tanganku termasuk bagian daripadanya.
Tetaplah ceria dan apa adanya. Tetaplah disayangi orang-orang di sekitar kita.
Terakhir, kembali kuucapkan doa penuh harap agar kau tetap menjadi sosok hebat yang tetap menjadi panutan.
makasii abiiiii 🥺❣️
ReplyDelete