Bab 32 : Tidak Sepenuhnya Buruk


Ada kalanya melepaskan adalah cara mendewasakan pilihan, dan mengikhlaskan adalah bentuk paling sempurna untuk berlapang dada.

Ada waktu di mana kita terluka sangat dalam, tapi rela atas takdir yang kita rasakan. Memang sakit, tapi kita tahu bahwa itu yang terbaik. Seperti meninggalkan tempat teduh yang paling nyaman untuk menggapai kesuksesan. Tidak mudah pergi begitu saja dari tempat yang jiwa dan raga kita sudah menyatu dengannya.

Bukankah hidup memang seperti ini? Terus berputar pada aneka macam rasa. Sedih, kecewa, senang, dan bahagia. Begitulah seterusnya. Maka saat seseorang memutuskan untuk pergi dari kehidupan kita, entah karena dia yang inginkan ruang yang lebih baik, atau memang karena dia ingin membebaskan dirinya, maka biarkanlah ia pergi.

Seingin apa pun kita untuk tetap bersamanya, seingin apa pun kita agar dia menjadi bagian hidup kita, jika dia merasa inginkan yang lebih baik untuk hidupnya, maka ikhlaskanlah. Sebab, kita tak bisa memaksakan seseorang untuk selalu bersama kita. Kita tak bisa memaksanya agar menjadi seperti yang kita inginkan. Dia punya cara sendiri untuk membumikan diri. Dia punya cara sendiri untuk mencari kebahagiaan. Sebab, kehidupannya tidak berada di tangan kita. Bukan kita yang memutuskan dia harus seperti apa dan menjadi apa.

Maka lepaskanlah. Ikhlaskan dan relakan. Setiap orang yang pergi dari sisi kita, kelak akan digantikan oleh seseorang yang lebih baik untuk menemani. Tegapkan diri dan kembali pada kehidupan kita yang seharusnya. Jalani dengan baik sebagaimana dia yang juga ingin menjadi baik. Tetaplah tersenyum dan yakin bahwa semua takdir-Nya adalah yang terbaik.

Hilangnya orang-orang lama akan diganti dengan hadirnya orang-orang baru. Orang-orang yang pergi akan terganti; dan sesungguhnya itu pasti.

Teman, lingkungan, impian; semua akan terganti dengan yang lebih baik. InsyaAllah.

Jika kita menerima takdir hidup dengan lapang dada, maka hati kita akan merasa tenang. Sebab, kita percaya bahwa ada Dzat yang tak akan pernah meninggalkan kita, meski kita jatuh dan terpuruk sedalam-dalamnya. Tetaplah berbahagia, karena kehilangan orang bukanlah sesuatu yang begitu buruk.

Untukmu, jangan lupa kembali jika semesta tak lagi inginkan kau untuk membumi.

Comments

Lihat juga: