Bab 37 : Sampai Jumpa, Keluarga

 

Aku bukan orang yang lihai mengucapkan sesuatu secara langsung. Meski sejak 2018 kita telah bersama menempuh banyaknya; rute yang kita lewati, persimpangan yang kita lalui, dan titik yang kita singgahi. Entah itu di kelas, cafe, ataupun tempat-tempat lainnya. Tapi itu tetap menjadi tembok tinggi penghalang lisanku melemparkan ucapan terima kasih untuk semua hal baik yang terjadi. Jadi biar tulisanku ini yang mewakili, oke?

Aku tahu betapa menyusahkannya seorang Abi Rafdi. Jadi aku buka dengan permintaan maaf terlebih dahulu. Tidak terhitung bantuan yang kalian berikan, terima kasih tidak akan pernah cukup sama sekali. Jangan bosan untuk aku repotkan ya!

Bagiku, kalian adalah yang terbaik. Masing-masing dari kalian seumpama logam dan batu mulia, diperlukan treatment berbeda untuk mencapai titik sempurna dalam memaksimalkan pesona dan kemilaunya. Aku adalah orang yang percaya kalian adalah yang terbaik di lingkungan dan lingkarannya. Terbaik di mata keluarga dan menjadi panutan bagi rekan-rekannya. Sekali lagi, terbaik bagiku.

Tujuan hidup tidaklah sekadar diartikan sebagai jalan raya tetapi adalah sebuah ruang dan waktu yang dinamis dan tidak statis karena selalu berkembang seiring perjalanan usia kita. Akhirnya, aku menaruh harap agar kalian semakin bijak menyikapi kehidupan. 

Aku mengerti bahwa kita pernah merasa tidak berarti sebab hidup ternyata jauh berbeda dari yang kamu rencanakan dengan apa yang dijalani. Ada hal-hal tak diduga yang terjadi, ada kemalangan-kemalangan yang menghampiri. Teman, kita sudah sepakat mengamini bahwa yang pasti dalam kehidupan adalah ketidakpastian. Dan aku mengimani bahwa kita semua akan selalu lebih kuat dari semua kegagalan. 

Teman, aku bersyukur untuk kalian semua. Aku berterimakasih atas pertemuan kita. Untuk beberapa hari yang kita lalui bersama dan belum kita percaya, hadirnya kalian di dunia ini bukan kesalahan. Kalian akan selalu mampu menebar kebaikan.

———

Sampai jumpa keluarga terbaik di Banda Aceh. See you when i see you. Terima kasih sudah setia mendengar jokes-jokes recehku selama 5 tahun ke belakang. Proses yang seru, sampai jumpa di checkpoint baru!

Terima kasih sudah menerimaku yang tidak mengenal siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa ketika pertama kali menginjakkan kaki di kota ini. Terima kasih sudah selalu menjadi tempat pulang terbaik bagiku ketika lelah bermain di luar rumah. Terima kasih telah menjadi pelabuhan paling bijak ketika aku melabuhkan begitu banyak persoalan dan permasalahan. Terima kasih sudah menerimaku apa adanya. 

Tidak peduli berapapun pihak yang kontra ketika itu, kehadiran kalian adalah sebenar-benarnya definisi “cukup” dan “lebih” bagiku. Mungkin lukanya akan membekas tapi tidak akan terasa sakit lagi. Keberadaan kalian adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa ditukar dengan uang atau materi apapun. Ibep 2018 is absolutely priceless.

Semoga kita bertemu lagi. Entah di dunia, entah di akhirat. Semoga. Entah mana yang lebih dulu; menghadiri pertemuan atau menghadiri pemakaman, takdir Allah memang di antara kapan dan kafan. 

Di antara manisnya syahadat dan dahsyatnya syafaat, semoga sujud kita semua bertemu pada amin yang sama. Terwujud atau tidak terwujud, tetaplah bersujud. Jangan lupakan aku di akhir sepertiga malam kawan-kawan semua yaa.

Bertemu kalian, mengenal kalian, hingga menyayangi kalian akan menjadi keputusan terindah yang tidak akan pernah aku sesali. 

I ask Allah to see you twice; once here, and once in jannah.

Sampai jumpa keluarga!

Comments

  1. The words are full of love. See you again, leader ๐Ÿซก

    ReplyDelete
  2. Comeback stronger ๐Ÿ™Œ๐Ÿป๐Ÿ™Œ๐Ÿป

    ReplyDelete
  3. Thanks for reminding us that we’re all precious, and so are you. We’re also grateful for having you in this family, see you soon bi

    ReplyDelete

Post a Comment

Lihat juga: