Bab 40 : Setahun di Titik Tak Terdefinisikan
Pertengahan tahun sering kali menjadi momen refleksi. Keinginan yang diraih, doa yang terwujud, juga ingin yang menjadi nyata tentunya menyenangkan. Namun, bukan sekadar itu. Mimpi belum dan tidak akan pernah didesain untuk bergantung pada parameter waktu. Tepat setahun lalu, di hari ini; saya memutuskan untuk memulai perjalanan lain. Jakarta menjadi persinggahan. Ini bukan sekadar kota. Bukan pula sekadar lokasi. Dia hampir mustahil didefinisikan. Dalam geometri, ia ibarat titik; ia bukan bagian apalagi ukuran. Dia tak terdefinisikan. Menurutku, dia adalah kekuatan magis. Mantra sihir yang meski beribu kali diucapkan tidak akan pernah kedaluwarsa. Jakarta adalah penyempurnaan dari lorong waktu manifestasi mimpi anak daerah tentang sebuah daerah metropolitan. Ia memikat setiap pasang mata dengan keangkuhannya. Melalui gedung-gedung tinggi, ramai sesak stasiun dan halte di jam sibuk, atau pun kemacetan saban hari, ia memberi pesan bertajuk: Meski semua kekuatanmu dilucuti, kot...